Minggu, 30 Januari 2011

PHC ( Primary Health Care)
Dr. Suparyanto, M.Kes

Pada tahun 1978, dalam konferensi Alma Alta ditetapkan prinsip-prinsip Primary Health Care sebagai pendekatan atau strategi global guna mencapai kesehatan bagi semua. Lima prinsip dasar Primary Health Care meliputi tiga unsure utama yaitu: upaya dasar kesehatan, peran serta masyarakat dan kerjasama lintas sektoral, sebagai berikut:
1. Pemerataan upaya kesehatan;
2. Penekanan pada upaya preventif;
3. Penggunaan teknologi tepat guna dalam upaya kesehatan;
4. Peran serta masyarakat dalam semangat kemandirian;
5. Kerjasama lintas sektoral dalam membangun kesehatan
Pengertian Primary Health Care, menurut deklarasi Alma Alta 1978, adalah sebagai berikut:
• “Primary Health Care is essential health care, based on practical, scientifically sound socially acceptable methods and technology made universally accessible to individuals and families in the community, through their full participation and at a cost that the community and the country can afford to maintain at every stage of their development, in the spirit of self reliance and self determination”
• “It forms and integral part both of the country’s health system, of which it is the central function and its main focus, and of the overall social and economic development of the community. It is the first level of contact of individuals, the family and community with the national health system bringing health care as close as possible to where people live and work, and constitutes the first element of a continuing health care process”.
Primary Health Care:
1. Menggambarkan keadaan social ekonomi, budaya dan politik masyarakat dan berdasarkan penerapan hasil penelitian kesehatan-sosial-biomedis dan pelayanan kesehatan masyarakat.
2. Ditujukan untuk mengatasi masalah utama kesehatan masyarakat dengan upaya preventif, promotif, kuratif dan rehabilitatif.
3. Minimal mencakup: penyuluhan tentang masalah kesehatan utama dan cara pencegahan dan pengendaliannya, penyediaan makanan dan peningkatan gizi, penyediaan sanitasi dasar dan air bersih, pembinaan kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana, imunisasi terhadap penyakit menular utama dan penyegahan penyakit endemic, pengobatan penyakit umum dan cedera serta penediaan obat esensial.
4. Melibatkan dan meningkatkan kerjasama lintas sector dan aspek-aspek pembangunan nasional dan masyarakat di samping sector kesehatan, terutama pertanian, peternakan, industri makanan, pendidikan, penerangan, agama, perumahan, pekerjaan umum, perhubungan dan sebagainya.
5. Membutuhkan sekaligus meningkatkan kepercayaan diri serta masyarakat dalam perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian PHC serta penggunaan sumberdaya yang ada.
6. Ditunjang oleh system rujukan upaya kesehatan secara terpadu fungsional dan timbal balik guna memberikan pelayanan secara menyeluruh, dengan memprioritaskan golongan masyarakat yang paling membutuhkan.
7. Didukung oleh tenaga kesehatan professional dan masyarakat, termasuk tenaga kesehatan tradisonal yang terlatih di bidang teknis dan social untuk bekerja sebagai tim kesehatan yang mampu bekerja bersama masyarakat dan membangunkan peran serta masyarakat.
Hal-hal yang mendorong pengembangan konsep Primary Health Care adalah:
1. Kegagalan penerangan teknologi pelayanan medis tanpa disertai orientasi aspek social-ekonomi-politik.
2. Penyebaran konsep pembangunan yang mengaitkan kesehatan dengan sektor pembangunan lainnya serta menekankan pentingnya keterpaduan, kerjasama lintas sektor dan pemerataan/perluasan daya jangkau upaya kesehatan.
3. Keberhasilan pembangunan kesehatan dengan pendekatan peran serta masyarakat di beberapa negara.
• Dengan demikian PHC sesungguhnya terjadi perubahan sosial dalam pembangunan kesehatan, diperlukan perubahan mental, perubahan struktur sistem kesehatan dan reorientasi pendayagunaan sumberdaya dan cara kerja petugas kesehatan. Pemerataan kesehatan menjadi esensi pendekatan ini, sehingga semakin disadari kaitan luas antara kesehatan dengan sektor lain, termasuk kesempatan kerja, lingkungan dan kedamaian hidup manusia.

PEMBANGUNAN KESEHATAN MASYARAKAT DESA (PKMD)
• PKMD adalah bentuk operasional dari PHC di Indonesia. PKMD mencakup serangkaian kegiatan swadaya masyarakat berazaskan gotong royong, yang didukung oleh pemerintah melalui koordinasi lintas sektoral dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan kesehatan atau yang terkait dengan kesehatan, agarmasyarakat dapat hidup sehat guna mencapai kualitas hidup dan kesejahteraan yang lebih baik.
Upaya Kesehatan Dasar PKMD mempunyai 8 upaya kesehatan dasar yang mencakup:
1. Pendidikan masyarakat tentang masalah kesehatan dan upaya penanggulangannya.
2. Pemberantasan dan pencegahan penyakit endemik setempat.
3. Program Imunisasi
4. Kesehatan ibu, anak dan keluarga berencana
5. Pengadaan obat esential
6. Pengadaan pangan dan gizi
7. Pengobatan penyakit umum dan cedera
8. Penyediaan air bersih dan sanitasi lingkungan



Program PKMD mencakup kegiatan seperti:
1. Asuransi kesehatan
2. Pos obat desa (POD)
3. Tanaman obat keluarga (TOGA)
4. Pos kesehatan
5. Pondok bersalin Desa (Polindes)
6. Tenaga kesehatan sukarela
7. Kader kesehatan
8. Kegiatan peningkatan pendapatan (perkreditan, perikanan, industri rumah tangga)
• Program PKMD merupakan bagian integral dari pembangunan pedesaan yang menyeluruh, dibawah naungan LKMD, sekarang namanya BPD (Badan Perwakilan Desa). BPD bertanggung jawab terhadap sepuluh sisi pembangunan, termasuk kesehatan dengan tujuan untuk meningkatkan kehidupan ekonomi dan sosial masyarakat.
Hubungan PHC, PKMD dan Posyandu
• Pendekatan PHC dimantapkan oleh adanya prioritas untuk menurunkan tngkat kematian bayi, ibu dan tingkat kelahiran. Strategi ini ditandai dengan pembangunan jaringan pelayanan ke tingkat masyarakat melalui Posyandu. Posyandu mencakup tiga unsur utama PHC, yang meliputi peran serta masyarakat, kerjasama lintas sektoral dan perluasan jangkauan upaya kesehatan dasar. Posyandu dengan ”lima kridanya” merupakan bentuk PHC atau PKMD yang berprioritas. Apabila selanjutnya memungkinkan untuk melengkapi krida (kegiatan) Posyandu dengan kebutuhan dasar yang lain yaitu sanitasi dasar dan penyediaan obat esensial sehingga menjadi sapta krida Posyandu, lengkaplah upaya kesehatan dasar yang dilaksanakan melalui Posyandu untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat penduduk guna mencapai ”kesehatan bagi semua tahun 2000”

REFERENSI:
1. Vaughan, Morrow, 1993, Panduan Epidemiologi Bagi Pengelolaan Kesehatan Kabupaten, Bandung, ITB
2. Entjang, Indan, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung, Citra Aditya Bakti
3. M. N. Buston, 1977, Pengantar Epidemiologi, Rineka Cipta, Jakarta
4. M. N. Buston, 1977, Epidemiologi penyakit Tidak Menular, Rineka Cipta, Jakarta
5. Azrul Azwar, 1989, Penanggulangan Wabah oleh Puskesmas, Binarupa, Jakarta
6. Noor Nasri N, 1997, Dasar Epidemiologi, Rineka Cipta, Jakarta
7. Sukidjo Notoatmodjo, 2001, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Rineka Cipta, Jakarta
8. Azrul Azwar, 2001, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Binarupa, Jakarta
9. Bambang, 1990, Dasar dasar Epidemiologi



PELAYANAN KESEHATAN PRIMER/ PRIMARY HEALTH CARE (PHC)

A. PENGERTIAN PHC
pelayanan kesehatan primer /PHC adalah strategi yang dapat dipakai untuk menjamin tingkat minimal dari pelayanan kesehatan untuk semua penduduk. PHC menekankan pada perkembangan yang bisa diterima, terjangkau, pelayanan kesehatan yang diberikan adalah essensial bisa diraih, yang essensial dan mengutamakan pada peningkatan serta kelestarian yang disertai percaya diri sendiri disertai partisipasi masyarakat dalam menentukan sesuatu tentang kesehatan. adalah pelayanan kesehatan pokok yang berdasarkan kepada metode dan teknologi praktis, ilmiah dan sosial yang dapat diterima secara umum baik oleh individu maupun keluarga dalam masyarakat, melalui partisipasi mereka sepenuhnya, serta dengan biaya yang dapat terjangkau oleh masyarakat dan negara untuk memelihara setaip tingkat perkembangan mereka dalam semangat untuk hidup mandiri (self reliance) dan menentukan nasib sendiri (self Detemination)
TINJAUAN SEJARAH
gerakan PHC dimulai resmi pada tahun 1977, ketika sidang kesehatan WHO ke 30. pada konferensi internasional 1978 di Alma Alta (Uni Soviet) pada tanggal 12 september 1978, ditentukan bahwa tujuan agar menemukan titik temu dengan PHC. resolusi dikenal dengan Health For All by the Year 2000 (HFA 2000) atau sehat untuk semua ditahun 2000 adalah merupakan target resmi dari bangsa-bangsa yang tergabung dalam WHO.
pada tahun 1981 setelah diidentifikasi tujuan kesehatan untuk semua dan strategi PHC untuk merealisasikan tujuan, WHO membuat indikator global untuk pemantauan dan evaluasi yang dicapai tentang sehat untuk semua pada tahun 1986. indikator tersebut adalah :
1. perkembangan sosial dan ekonomi
2. penyediaan pelayanan kesehatan status kesehatan
3. kesehatan sebagai objek atau bagian dari perkembangan sosial ekonomi.
pemimpin perawat yang menjadi kunci dalam mencetuskan usaha perawatan PHC. adalah Dr. Amelia Maglacas pada tahun 1986.
KONSEP PELAYANAN KESEHATAN PRIMER
konsep pelayanan primer merupakan pelayanan kesehatan essensial yang dibuat dan bisa terjangkau secara universal oleh individu dan keluarga di dalam masyarakat. fokus dari pelayanan kesehatan primer luas jangkauannya dan merangkum berbagai aspek masyarakat dan kebutuhan kesehatan. PHC merupakan pola penyajian pelayanan kesehatan dimana konsumen pelayanan kesehatan menjadi mitra dengan profesi dan ikut seerta mencapai tujuan umum kesehatan yang lebih baik.

B. TUJUAN PHC
1. TUJUAN UMUM
mencoba menemukan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan yang diselenggarakan sehingga akan dicapai tingkat kepuasaan pada masyarakat yang menerima pelayanan.
2. TUJUAN KHUSUS
a. pelayanan harus mencapai keseluruhan penduduk yang dilayani
b. pelayanan harus dapat diterima oleh penduduk yang dialami
c. pelayanan harus berdasarkan kebutuhan medis dari populasi yang dilayani
d. pelayanan harus secara maksimum menggunakan tenaga dan sumber-sumber daya lain dalam memenuhi kebutuhan masyarakat.
C. RUANG LINGKUP PHC
1. pendidikan mengenai masalah kesehatan dan cara pencegahan penyakit serta pengendaliannya.
2. peningkatan penyediaan makanan dan perbaikan gizi
3. penyediaan air bersih dan sanitasi dasar.
4. kesehatan ibu dan anak termasuk keluarga berencana
5. immuniasi terhadap penyakit-penyakit infeksi utama
6. pencegahan dan pengendalian penyakit endemik setempat
7. pengobatan penyakit umum dan ruda paksa.
8. penyediaan obat-obat essensial.
CIRI-CIRI PHC
1. pelayanan yang utama dan intim dengan masyarakat
2. pelayanan yang menyeluruh
3. pelayanan yang terorganisasi
4. pelayanan yang mementingkan kesehatan individu maupun masyarakat
5. pelayanan yang berkesinambungan
6. Pelayanan yang progresif
7. Pelayanan yang berorientasi kepada keluarga
8. Pelayanan yang tidak berpandangan kepada salah satu aspek saja

TANGGUNG JAWAB PERAWAT DALAM PHC
1. Mendorong partisipasi aktif dalam pengenbangan dan implementasi pelayanan kesehatan dan program pendidikan kesehatan
2. Kerja sama dengan masyarakat, keluarga dan individu
3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan teknik asuhan diri sendiri pada masyarakat
4. Memberikan bimbingan dan dukungan kepada petugas pelayanan kesehatan dan kepada masyarakat
5. Koordinasi kegiatan pengembangan kesehatan masyarakat.

KESIMPULAN
PHC merupakan strategi untuk menyajikan pelayanan kesehatan essensial kepada masyarakat.
Para petugas pada sistem PHC merupakan mitra dalam berbagai kegiatan bersama-sama dengan anggota masyarakat
PHC menandaskan pelyanan kesehatan yang terbayar, bisa dijangkau, tersedia dan bisa diterima
Pengkajian masyarakat, menentukan prioritas kesehatan, Implementasi aktifitas melaksanakan evaluasi merupakan aspek-aspek perawatan kesehatan masyarakat yang dipakai PHC
Menghimbau masyarakat agar dapat menolong dirinya sendiri, menyiapkan diri untuk mendapatkan kesempatan melaksanakan perawatan sendiri dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan dan sosial.
Memberikan penyuluhan kepada penduduk mengenai perkembangan kesehatan dan sosial untuk membantu diri mereka meraih perawatan mandiri, mengambil keputusan sendiri dan mempercayai diri sendiri.
Target dari PHC adalah seluruh masyarakat dan bukan individu.
PHC berbeda dengan pelayanan primer. Pelayanan primer merupakan komponen dari PHC
Para petugas kesehatan masyarakat berpartisipasi dalam implementasi PHC
TIM PHC terdiri dari perawat, dokter gigi, apoteker, penyuluhan kesehatan, ahli sanitasi dan ahli diet.
Perawat yang efektif dari sistem PHC bekerja dekat dengan penduduk, masyarakat dengan sumber-sumber dan dengan profesional-profesional lain dimasyarakat yang bersangkutan.
Perawat di tim PHC membutuhkan kepemimpinan yang disertai keterampilan manajemen.

1 komentar: